0

Arus Baliknya Satu Pasang

Ada seorang teman, yang aku kenal. Dia cewek, yang mana dia punya satu pacar, cowok tentunya. Mereka adalah sepasang kekasih. Mereka sudah lama menjadikan hubungannya menjadi sesuatu yang hanya bisa mereka miliki. Ini adalah suatu hal yang aku pikirkan dari beberapa hal lainnya, karena cukup menarik untuk dibicarakan.


Tak ada gading yang tak retak. Segala sesuatu pasti ada kesulitan juga. Selalu ada masalah, selalu ada halangan, selalu ada pertanyaan yang timbul untuk menjadikan mereka kuat sebenarnya. Entah lah dari kaca mata aku sendiri mereka tidak berhasil melewatinya dengan cukup baik. Apakah tingkah mereka yang terlalu seperti anak kecil? Atau pikiran mereka juga yang kurang dewasa? Bukan maksud aku menandakan aku ini dewasa. Paling gak aku tau apa yang harus aku lakukan sih disini.

Putus-nyambung adalah suatu hal yang kerap terjadi di antara mereka. Masalahnya? Kecil. Mungkin juga ada yang besar. Bukan berarti mereka bercerita permasalahannya denganku. Ini hanya penglihatanku saja. Dibilang buruk sangka, bisa. Tapi aku gak pengen berburuk sangka juga sebenernya. Apapun itu, berbaik sangka hanya akan timbul dari suatu buruk sangka, sekecil apapun itu.

Hingga akhirnya terjadi yang terakhir. Entah lah apa itu yang mereka sebut cinta. Mereka memutuskan untuk berpisah. Entah lah karena apa aku pun juga gak tau. Nama mereka di akun jejaring sosial yang tadinya memakai nama campuran dari mereka berdua, menjadi nama mereka masing-masing. Statusnya pun langsung diganti sebagai single. Yang mereka tuliskan, kesendirian, kebencian, sindiran, bahkan tersirat kutukan di dalamnya. Mereka yang bilang cinta, tapi pada akhirnya juga mengutuk. Bukan pada akhirnya saja, tapi pada tiap akhirnya.

Si cewek ini mulai bilang, kalau si cowok itu cukup berlebihan, "alay" lah namanya jaman sekarang ini. Si cowok berkata bahwasanya dia ingin mengamini sesuatu yang diucapkan oleh cewek itu. Tak taulah aku apa yang mereka bahas ketika itu. Dari situ lah aku tau kalau mereka sudah memutuskan hubungan mereka. Saling berkata benci, muak, jijik, ataupun risih, adapun tak ingin kembali lagi.

Kemudian satu hari yang lalu, aku melihat profil mereka berdua. Salah satu dari mereka sudah memasang foto mereka berdua lagi. Kembali menggunakan foto profil untuk memperlihatkan kemesraan mereka. Upload foto kalau mereka habis nonton, dan mungkin ketemu sampai bicara banyak. Kembali lagi? Mungkin saja terjadi. Mereka sudah acap kali putus-nyambung layaknya ritual. Kalaupun mereka kembali, aku hanya ingin agar mereka bisa kembali memantapkan pendirian mereka lebih dalam lagi.

Bukan kesehatan mereka saat ini yang aku khawatirkan, tapi kesehatan mereka di masa mendatang. Bukan cuma mereka, tapi juga untuk semua pasangan yang sudah berpacaran sejak lama dan memiliki pengalaman yang sama dengan kedua temanku itu. Masa depan mereka dimana kata "putus" akan berubah menjadi kata "cerai", dan seharusnya kata "putus" tidak boleh diucapkan. Terucapnya kata "cerai" satu kali saja, sudah memutuskan hubungan sepasang suami-istri secara agama. Ketika itu juga lah akan terjadi ketidakharmonisan rumah tangga.

Mungkin ini adalah hal yang sepele, tapi aku juga gak mau lihat teman-temanku ada pada situasi seperti itu. Jikalau kau tidak siap berkomitmen, mundur saja. 
Jangan pernah menggonggong kecuali kau tau batasmu. 
Arus baliknya satu pasang, adalah kata-kata yang aku pilih untuk mereka yang selalu mengadakang ritual putus-nyambung itu. Berfikirlah lebih dewasa dan lebih jauh, menyendirilah dan berinstropeksilah, itu semua untuk mengurangi goyahnya hatimu.
Kalau kau punya masalah dengan pasanganmu, temui dia dan bicarakan langsung untuk mencari solusi bukan negasi.
Berhenti lah bertingkah seperti anak kecil dalam menyikapi masalah. Cukup lah aku "ngomong opo-nya" untuk hari ini. Iya, tak ada gading yang tak retak.
0

Suatu Rasa yang Berbeda

Well, how are you? Hope you all be good and in a good shape since many people around got flu these days. If so, just get well soon. :D
Lama tak jumpa ya haha.. janjinya bakal rajin nulis tapi malah kagak jadi.
Ada sesuatu yang mendorong aku buat nulis lagi. Iya sesuatu. Tapi entah lah apa sesuatu itu karena tiba-tiba saja datang dan bikin aku pengen nulis tentang suatu cerita. Mungkin ini cerita aku sendiri. Mungkin juga cerita ini datang dari apa yang baru aku rasain. Emang siiih... seringnya kalo ada yang aku rasain pengennya ya nulis, semacam di beranda facebook aja. Tapi kalo di beranda facebook, ah males. Nulis panjang dibilang norak dikira bikin esai haha.. padahal iya :D

Jadi gini, akhir-akhir ini aku ngrasa ada yang beda dari diri aku. Entah lah darimana datangnya hal itu. Tapi, iya, aku ngrasa beda. Aku lebih rajin nulis, rajin baca, rajin nabung, rajin cari duit, rajin mikirin skripsi (tapi gak digarap hahahaha). Yaa itu lah yang aku rasain saat ini. Negatif? Enggak kan ya. Aku cuma heran aja, kenapa baru sekarang hal-hal itu datang lagi.

Dulu aku suuukkkaaa banget nulis.. apalagi puisi. Sampe pernah aku bikin buku kumpulan puisi aku waktu SMP. Sampe pernah tukeran sama temen sekelas dulu. Sharing pun iya. Kami gak sharing tentang teknik menulis waktu itu, cuma sharing beberapa hal dan pertanyaan tentang puisi-puisi yang kami tulis. Emang sih kebanyakan roman, tapi apa salahnya. Itu lah yang paling gampang kalo menurut aku buat nulis puisi pas masih muda, kan? :p Apalagi ya... nulis cerpen? Dulu pernah. Beberapa kali nulis cerpen bikinan sendiri, aku taruh di satu buku. Sampai pernah berencana bikin novel. Waktu itu aku nulis di beberapa lembar kertas. Bisa dibilang itu draft lah ya. Apalah daya aku ceroboh malah semuanya hilang, gak tau kemana. Novel sama cerpen-cerpen itu hilang. Malas kemudian melanda hahaha.. Tapi yang pasti kalo nulis puisi masih suka sampe akhir SMA. Iya cuma sampe segitu aja, berhenti, gak nulis lagi :D I've tried so hard to recover my writing ability here. It wasn't so bad after all, till now.

Masalah baca-membaca, aku gak begitu suka membaca. Bikin aku bosen, dan ngantuk. Baru bentar aja udah ngantuk. Emang payah bener. Entahlah tulisan-tulisan di buku-buku itu membuatku berhalusinasi dan justru mendengar suara orang membacakan cerita dalam buku itu, layaknya membacakan dongeng kepadaku sampai aku terkantuk dan gak nyelesein bacaanku tadi. Tapi sekarang, entah lah, aku lebih rajin membaca. Walaupun satu hari lima halaman novel, lumayan lah. Itu minimal :) Good start, isn't it? Selain novel juga jadi sering baca-baca skripsi di perpus buat referensi skripsi sendiri. Garap? Iya laaaaahh.... dikit-dikit :p Bukan karena malas tapi ada yang mengganjal. Tapi emang harus disiram biar ilang ganjelannya hahaha.. lu kata taik >,,<

Sekarang juga aku lebih mengatur keuangan. Lebih ngirit lah itungannya daripada waktu dulu. Sekalinya dapet duit langsung dulit sana-sini. Tapi sukur lah sekarang lebih bisa ngeman-ngemanduit yang ada. Lagipula duit itu juga aku dapet dari beberapa lomba yang alhamdulillah bisa aku ikutin dan masuk juara. Emang sih gak seberapa, masih pemula, tapi yang penting bisa kan buat nabung? Aku jadi lebih memperhatikan apa yang ada di dalam dompetku dan bagaimana aku ini bisa nyimpen itu sebaik mungkin. Satu hal yang paling sering aku pertimbangkan dalam mengatur keuangan ya tentu saja "masa depan". Gak ada yang tau masa depan kita itu seperti apa kan. Makannya lebih baik mulai mempersiapkan dari sekarang karena aku sendiri ngrasa udah telat banget buat mulai nabung. Saranku sih lebih baik mulai nabung dari kecil, SD lah udah belajar nabung. Seriusin nabung dari SMA. Pikirku itu bakal lebih baik daripada nabung pas jaman kuliah, apalagi pas uda semester tua. Malah kagak bisa dah. Sebenernya semakin tua malah semakin banyak pengeluaran (urusan kuliah sih). Setidaknya garis bawahilah bahwa pelit itu penting. hahahahaha..

Hidup emang selalu ada pilihan kok, tinggal mau yang mana. Baik atau buruk, kan? Tapi jangan sampai kita mikiri baiknya dunia tanpa mikir baiknya akhirat. Penting juga ternyata hahaha..
Itu siih yang aku pikirin dan rasain beberapa hari ini. Wish me luck for my thesis laaah pokoknya :) Aku bakal garap secepat mungkin dan serapih mungkin. Aku takut terlalu lama membebani keluargaku dengan kondisi ini :) Malu sama umur, kan? hehehe..

Gunakanlah waktumu sebaik mungkin, sebelum kamu menyesali waktumu yang terbuang sia-sia.

It's really good to write something in here again. I miss you so much my old friends, I'll catch you up.
Maybe it's not too late to say this, happy new year ya everyone! :) Wish we all be blessed every time.
Back to Top