0

Karena Kusuka Dia yang Berkerudung

Yup, itu.. Dia adalah teman yang sangat kuhargai, sahabat? Pastinya orang terdekatku. Baru ini aku tuliskan di sini..

Dia dulu berkerudung. Sungguh rajin sekali, walaupun cumu keluar makan denganku, dia menyempatkan diri memakai krudungnya. Gak cuma kalau ke kampus pastinya. Ya kecuali kalau dekat masih di sekitar kost, dia berpakain biasa tanpa krudung. Aku bangga dengannya saat itu.

Kemudian datanglah dia kepada teman-temannya yang dari luar negeri itu. Aku gak melarang dia buat kesana, siapa aku melarangnya bermain dengan temannya? Haha.. tapi aku pernah mengingatkan biar gak terlalu dekat dengan mereka, kecuali emang ada sesuatu yang sangat berharga yang dicari. Yup, lambat laun dia mampu melepas krudungnya. Tapi aku gak menyalahkan seketika karena itu, mungkin karena di waktu yang bersamaan.

Sampai sekarang, dia lepas krudung. Berkrudung hanya karena mau ketemu sodaraku, atau ada urusan ke kampus.

Aku gak tau apa yang sebenernya ada di pikirannya. Aku gak tau apa yang sebenernya ada di hatinya. Aku gak tau karena siapa dia seperti itu. Yang aku tau, aku merasa bersalah karena terlalu gampang membiarkan dia seperti itu. Aku tetap bangga dengan prestasinya.

Untuk masalah ini, aku kecewa, tentu... sebegitu mudahnya kah dia mengumbar mahkotanya? Aku gak bisa mikirin gimana jadinya kamu besok.. Dia terlalu berharga, dia selalu berharga. Mungkin ini egois, tapi kurasa seharusnya jadi seperti itu. Gak seharusnya dia melepasnya.

Bukan kah akan lebih mudah segalanya apabila kalian wanita berkrudung dan menutup aurat? Kalian istimewa dan ingin diistimewakan, kan?

Ada pula beberapa teman yang menanyakan padaku tentang keberadaan dia yang melepas kerudung itu. Menanyakan apakah dirinya sebenarnya siap atau tidak dengan hal itu. Menanyakan apakah dia selalu seperti itu

Aku yakin setiap temannya akan setuju akan beberapa hal yang aku rasain. Bahkan dia cantik ketika berkrudung. Karena aku jadi lebih mengenal dia yang dulu pernah aku kenal.
:)

0

Arus Baliknya Satu Pasang

Ada seorang teman, yang aku kenal. Dia cewek, yang mana dia punya satu pacar, cowok tentunya. Mereka adalah sepasang kekasih. Mereka sudah lama menjadikan hubungannya menjadi sesuatu yang hanya bisa mereka miliki. Ini adalah suatu hal yang aku pikirkan dari beberapa hal lainnya, karena cukup menarik untuk dibicarakan.


Tak ada gading yang tak retak. Segala sesuatu pasti ada kesulitan juga. Selalu ada masalah, selalu ada halangan, selalu ada pertanyaan yang timbul untuk menjadikan mereka kuat sebenarnya. Entah lah dari kaca mata aku sendiri mereka tidak berhasil melewatinya dengan cukup baik. Apakah tingkah mereka yang terlalu seperti anak kecil? Atau pikiran mereka juga yang kurang dewasa? Bukan maksud aku menandakan aku ini dewasa. Paling gak aku tau apa yang harus aku lakukan sih disini.

Putus-nyambung adalah suatu hal yang kerap terjadi di antara mereka. Masalahnya? Kecil. Mungkin juga ada yang besar. Bukan berarti mereka bercerita permasalahannya denganku. Ini hanya penglihatanku saja. Dibilang buruk sangka, bisa. Tapi aku gak pengen berburuk sangka juga sebenernya. Apapun itu, berbaik sangka hanya akan timbul dari suatu buruk sangka, sekecil apapun itu.

Hingga akhirnya terjadi yang terakhir. Entah lah apa itu yang mereka sebut cinta. Mereka memutuskan untuk berpisah. Entah lah karena apa aku pun juga gak tau. Nama mereka di akun jejaring sosial yang tadinya memakai nama campuran dari mereka berdua, menjadi nama mereka masing-masing. Statusnya pun langsung diganti sebagai single. Yang mereka tuliskan, kesendirian, kebencian, sindiran, bahkan tersirat kutukan di dalamnya. Mereka yang bilang cinta, tapi pada akhirnya juga mengutuk. Bukan pada akhirnya saja, tapi pada tiap akhirnya.

Si cewek ini mulai bilang, kalau si cowok itu cukup berlebihan, "alay" lah namanya jaman sekarang ini. Si cowok berkata bahwasanya dia ingin mengamini sesuatu yang diucapkan oleh cewek itu. Tak taulah aku apa yang mereka bahas ketika itu. Dari situ lah aku tau kalau mereka sudah memutuskan hubungan mereka. Saling berkata benci, muak, jijik, ataupun risih, adapun tak ingin kembali lagi.

Kemudian satu hari yang lalu, aku melihat profil mereka berdua. Salah satu dari mereka sudah memasang foto mereka berdua lagi. Kembali menggunakan foto profil untuk memperlihatkan kemesraan mereka. Upload foto kalau mereka habis nonton, dan mungkin ketemu sampai bicara banyak. Kembali lagi? Mungkin saja terjadi. Mereka sudah acap kali putus-nyambung layaknya ritual. Kalaupun mereka kembali, aku hanya ingin agar mereka bisa kembali memantapkan pendirian mereka lebih dalam lagi.

Bukan kesehatan mereka saat ini yang aku khawatirkan, tapi kesehatan mereka di masa mendatang. Bukan cuma mereka, tapi juga untuk semua pasangan yang sudah berpacaran sejak lama dan memiliki pengalaman yang sama dengan kedua temanku itu. Masa depan mereka dimana kata "putus" akan berubah menjadi kata "cerai", dan seharusnya kata "putus" tidak boleh diucapkan. Terucapnya kata "cerai" satu kali saja, sudah memutuskan hubungan sepasang suami-istri secara agama. Ketika itu juga lah akan terjadi ketidakharmonisan rumah tangga.

Mungkin ini adalah hal yang sepele, tapi aku juga gak mau lihat teman-temanku ada pada situasi seperti itu. Jikalau kau tidak siap berkomitmen, mundur saja. 
Jangan pernah menggonggong kecuali kau tau batasmu. 
Arus baliknya satu pasang, adalah kata-kata yang aku pilih untuk mereka yang selalu mengadakang ritual putus-nyambung itu. Berfikirlah lebih dewasa dan lebih jauh, menyendirilah dan berinstropeksilah, itu semua untuk mengurangi goyahnya hatimu.
Kalau kau punya masalah dengan pasanganmu, temui dia dan bicarakan langsung untuk mencari solusi bukan negasi.
Berhenti lah bertingkah seperti anak kecil dalam menyikapi masalah. Cukup lah aku "ngomong opo-nya" untuk hari ini. Iya, tak ada gading yang tak retak.
0

Suatu Rasa yang Berbeda

Well, how are you? Hope you all be good and in a good shape since many people around got flu these days. If so, just get well soon. :D
Lama tak jumpa ya haha.. janjinya bakal rajin nulis tapi malah kagak jadi.
Ada sesuatu yang mendorong aku buat nulis lagi. Iya sesuatu. Tapi entah lah apa sesuatu itu karena tiba-tiba saja datang dan bikin aku pengen nulis tentang suatu cerita. Mungkin ini cerita aku sendiri. Mungkin juga cerita ini datang dari apa yang baru aku rasain. Emang siiih... seringnya kalo ada yang aku rasain pengennya ya nulis, semacam di beranda facebook aja. Tapi kalo di beranda facebook, ah males. Nulis panjang dibilang norak dikira bikin esai haha.. padahal iya :D

Jadi gini, akhir-akhir ini aku ngrasa ada yang beda dari diri aku. Entah lah darimana datangnya hal itu. Tapi, iya, aku ngrasa beda. Aku lebih rajin nulis, rajin baca, rajin nabung, rajin cari duit, rajin mikirin skripsi (tapi gak digarap hahahaha). Yaa itu lah yang aku rasain saat ini. Negatif? Enggak kan ya. Aku cuma heran aja, kenapa baru sekarang hal-hal itu datang lagi.

Dulu aku suuukkkaaa banget nulis.. apalagi puisi. Sampe pernah aku bikin buku kumpulan puisi aku waktu SMP. Sampe pernah tukeran sama temen sekelas dulu. Sharing pun iya. Kami gak sharing tentang teknik menulis waktu itu, cuma sharing beberapa hal dan pertanyaan tentang puisi-puisi yang kami tulis. Emang sih kebanyakan roman, tapi apa salahnya. Itu lah yang paling gampang kalo menurut aku buat nulis puisi pas masih muda, kan? :p Apalagi ya... nulis cerpen? Dulu pernah. Beberapa kali nulis cerpen bikinan sendiri, aku taruh di satu buku. Sampai pernah berencana bikin novel. Waktu itu aku nulis di beberapa lembar kertas. Bisa dibilang itu draft lah ya. Apalah daya aku ceroboh malah semuanya hilang, gak tau kemana. Novel sama cerpen-cerpen itu hilang. Malas kemudian melanda hahaha.. Tapi yang pasti kalo nulis puisi masih suka sampe akhir SMA. Iya cuma sampe segitu aja, berhenti, gak nulis lagi :D I've tried so hard to recover my writing ability here. It wasn't so bad after all, till now.

Masalah baca-membaca, aku gak begitu suka membaca. Bikin aku bosen, dan ngantuk. Baru bentar aja udah ngantuk. Emang payah bener. Entahlah tulisan-tulisan di buku-buku itu membuatku berhalusinasi dan justru mendengar suara orang membacakan cerita dalam buku itu, layaknya membacakan dongeng kepadaku sampai aku terkantuk dan gak nyelesein bacaanku tadi. Tapi sekarang, entah lah, aku lebih rajin membaca. Walaupun satu hari lima halaman novel, lumayan lah. Itu minimal :) Good start, isn't it? Selain novel juga jadi sering baca-baca skripsi di perpus buat referensi skripsi sendiri. Garap? Iya laaaaahh.... dikit-dikit :p Bukan karena malas tapi ada yang mengganjal. Tapi emang harus disiram biar ilang ganjelannya hahaha.. lu kata taik >,,<

Sekarang juga aku lebih mengatur keuangan. Lebih ngirit lah itungannya daripada waktu dulu. Sekalinya dapet duit langsung dulit sana-sini. Tapi sukur lah sekarang lebih bisa ngeman-ngemanduit yang ada. Lagipula duit itu juga aku dapet dari beberapa lomba yang alhamdulillah bisa aku ikutin dan masuk juara. Emang sih gak seberapa, masih pemula, tapi yang penting bisa kan buat nabung? Aku jadi lebih memperhatikan apa yang ada di dalam dompetku dan bagaimana aku ini bisa nyimpen itu sebaik mungkin. Satu hal yang paling sering aku pertimbangkan dalam mengatur keuangan ya tentu saja "masa depan". Gak ada yang tau masa depan kita itu seperti apa kan. Makannya lebih baik mulai mempersiapkan dari sekarang karena aku sendiri ngrasa udah telat banget buat mulai nabung. Saranku sih lebih baik mulai nabung dari kecil, SD lah udah belajar nabung. Seriusin nabung dari SMA. Pikirku itu bakal lebih baik daripada nabung pas jaman kuliah, apalagi pas uda semester tua. Malah kagak bisa dah. Sebenernya semakin tua malah semakin banyak pengeluaran (urusan kuliah sih). Setidaknya garis bawahilah bahwa pelit itu penting. hahahahaha..

Hidup emang selalu ada pilihan kok, tinggal mau yang mana. Baik atau buruk, kan? Tapi jangan sampai kita mikiri baiknya dunia tanpa mikir baiknya akhirat. Penting juga ternyata hahaha..
Itu siih yang aku pikirin dan rasain beberapa hari ini. Wish me luck for my thesis laaah pokoknya :) Aku bakal garap secepat mungkin dan serapih mungkin. Aku takut terlalu lama membebani keluargaku dengan kondisi ini :) Malu sama umur, kan? hehehe..

Gunakanlah waktumu sebaik mungkin, sebelum kamu menyesali waktumu yang terbuang sia-sia.

It's really good to write something in here again. I miss you so much my old friends, I'll catch you up.
Maybe it's not too late to say this, happy new year ya everyone! :) Wish we all be blessed every time.
0

24 November 2014

Hai gaes! Nulis dikit... Buat Emak nih.. do'a kami selalu menyertaimu, Mak.
SELAMAT ULANG TAHUN LAGI
ANAKMU SAYANG KAMU SELALU
SEMOGA SEHAT SELALU
DAN GAK BANYAK MECUCU
:******
well, that's me, nyonyah, and my mom. hahaha... 

0

Ngandong di hari Minggu

Hey yo! Malem gaes! Ini sudah hari Rabu, dan aku pengen cerita waktu ke pantai kemaren Minggu sih hehehe.. Sebenernya sih biasa aja, maksudku yaaa biasa aja ke pantai itu. Cuma, yang bikin seneng yaa karena bareng keluarga. Emang sih gak semua keluarga ikutan, cuma sebagian. Ada yang beberapa gak jadi ikut karena ada urusan sendiri gitu . Yaa yang penting jadi ke pantai aja sih hehehe..

Oke, ceritanya, awalnya, rencana ini gak begitu jelas. Karena pada kabar-kabari cuma sebatas lewat WA. Sadly, I don't have that application, neither the phone.. :D pada akhirnya fix lah acara itu disahkan di hari Sabtunya hehe..
Minggu pagi jam 8 udah berangkat. Perjalanan ke sana adalah sekitar 2-3 jam karena kami pakai mobil. Bisa bayangkan jam berapa kami sampai di TKP? Yup, jam 12... dua belas.. siang... Bisa bayangkan panasnya ketika tengah siang ada di pantai? hahaha.. Rasanya kyak bunuh diri dah di sana hahaha... Tapi gapapa lah. Untung kesana bawa emak-emak, jadi udah disiapin makanan dari rumah masing-masing. Alhasil di sana udah macem piknik, dengan arti sesungguhnya. Gelar tiker, duduk, makan, minum, ngobrol... well, I like that kind of picnic. Maybe that was like an old time, but I really enjoyed that moment. Jarang banget kan bisa kumpul maen bareng keluarga sampai kayak gitu. Quality time lah ya! hehehe..

masku sih ni yang motret hehehe

Ngandong ini pantai di Gunung Kidul. Ya tempatnya emang gak ada papan petunjuk buat kesana. Gampangnya ya cari pantai Sundak, tapi Sundak yang besar, karena ada beberapa pantai yang namanya Sundak juga. Saking banyaknya pantai kalik ya di sana? Yang pasti ini cuma sebelahan sih, terbatasi satu tebing aja uda beda nama. Kalau udah nyampe parkiran Pantai Sundak, tanya aja ke tukang parkirnya di mana itu Pantai Ngandong, ketemu lah. Tinggal jalan ke sebelah baratnya dikit, 50meter lah mungkin. Deket kan? Di sana juga ada tempat parkirnya sendiri kok. Jadi kami gelar tikernya di deket mobil aja, di bawah pohon kelapa, dan berharap gak ada kelapa jatuh dan gantiin kepala kami waktu itu. *jangan dibayangin, plis!* :p

Di sebelah barat kami duduk ada bukit/tebing. Karena ada tangga yang terbuat dari batu jadi aku penasaran. Alhasil aku naek lah ke sana. Seperti menemukan tempat pribadi. Ada lah tempat itu ternyata penginapan.. tapi entah kenapa gak ada penghuni ato yang nungguin. Kebetulan sih, malah bisa jadi tempat liat pemandangan dari atas, dan yang pasti jadi tempat foto-foto hahaha.. Datanglah ternyata masku ngikutin, jadilah foto-foto berdua, selfie pula. Dari atas sana bisa liat pemandangan beberapa pantai, Krakal, Slili, pantai lah pokoknya hahaha.. Mungkin di blog lain atau di web lain udah ada yang review tempat ini, silahkan cek aja hehehe.. It was wonderful! :))

Di sana yaa ramai banget lah ya namanya hari Minggu, banyak anak muda juga.. cabe-cabean haha.. gak deng.. ya banyak yang disawang lah at least hehehe.. Di sana air pas surut-surutnya, jadi bisa maen ke pekarangan. Bukan kebun, tapi tempat yang berkarang hahaha.. ya bisa agak menengah lah, menjauhi pantai jalan sambil nghindari bulu babi sama bintang laut berduri hehehe.. Ada pula waktunya aku maen sama keponakan aku, Naufal. Maennya maenan bintang laut itu, cari-cari mana yang gak ngumpet terus mindahin ke tempat lain hehehe.. iseng aja sih sebenernya daripada di tempat lesehan itu hehe.. Begitu udah sorean, skitar jam 4 semua pada ke pantai dah, ndeketin air, karena tadi panas kan takut item kalik hahaha.. aku mah udah gosong! duhduuuuuuhh..... Aku udah capek, mereka baru maen-maen di air, foto-foto lah mereka hahaha.. Aku sih nemenin nyonyah aja duduk di pinggir pantai sambil ngliat mereka maen. I like it when I was sitting with my beloved girlfriend, just the two of us rasanya terngiang di telinga ini hehehe..


ouch...aku gemukan... :p

Akhirnya kami pulang sekitar jam 6. Udah gelap. Di pantai itu datang gelap gak kerasa sih. Tau-tau aja udah gelap walopun barusan nikmatin sunset hehehe.. Di jalan ya ternyata masih ramai kendaraan, malah sempet macet. Tumben, ada aja iring-iringan mobil pada dari pantai. Kalau hari biasa sih sepi, jam 6an udah paling tinggal motor doank. Ada mobil aja paling cuma keliata satu-dua-tiga-dan secukupnya lah ya hehehe.. Sampai Jogja langsung cari bakmi jawa, seperti biasa, keluarga ini favorit banget sama yang namanya bakmi jawa. Kuliner! Kata kunci keluarga ini, sepertinya hehehe.. Sampai rumah jam 9 malem. Capek, tapi kudu nganter nyonyah pulang, ya sudah langsung aku anter pulang dah sampai kos. Kan aku ceritanya bertanggung jawab nih hehehe..

Yeah, besok-besoknya baru lah kerasa ini badan lemes, dan gosong! Kulit masih kerasa kebakar! Kenapa baru sekaraaaaaang?! hahahaha.. terima-terimain aja lah ya, salah sendiri ke pantai siang bolong.. ya dari pada ke pantai sama sundel bolong.. amit-amit lah yaaaa jangan ngikut hehehe.. :D


ini nih tempat nongkrognya

Oke mungkin ini aja lah ya ceritanya, gak tau kenapa kemaren-kemaren mau nulis lupa molo. Lebih sering tidur sih hehe..
Ayo travelling! Sebelum kalian kecewa karena kurang liburan loh! hehehe.. serius amat sih sama idup ini?! :p
0

A moment for you



"A priceless moment is
when the person that you have fallen in love with,
looks you right in the eyes to tell you
that they have fallen in love with you."





Yup, cinta emang sulit dimengerti, tapi asal bisa selalu saling mengerti dan menghargai pasti bakal lancar. Sesuatu yang sangat berharga, untuk saling mempercayai dengan pasangan. Romantis, adalah suatu kewajiban dalam menjalin hubungan. Aku mungkin bukan seorang ahli ataupun pakar dalam hal ini, tapi ya emang itu lah yang diperlukan, itu lah yang harus dilakukan pabila masih ingin melanjutkan hubungan ke dalam keindahan bersama. Dua insan, dalam satu hati, dan berjuta kenangan. *ciieeee tumben nulis ginian* :p
0

Ini Dia Si Malas

http://images.sodahead.com/polls/002661815/2315680117_im_not_lazy_answer_3_xlarge.jpeg

Hai, yang (mungkin) lagi mampir baca.. kayak yang aku janjiin kalo bakal nulis lagi. Yes, I think I need my time to share what's on my mind all these days. Gak kayak yang sebelum-sebelumnya sih aku sekedar repost, aku lagi pengen nulis aja. Emang yang namanya malas itu musuh terbesarku. Nah itu dia, malas. Lima huruf yang bisa bikin mati, at least sekarat lah ya hehe.. Udah lama banget tu yang namanya Si Malas nongkrongnya di aku hahaha.. Gambar di atas juga ada benernya sih, cuma lagi gak pengen nglakuin apa-apa. Tapi kan kalo keterusan, bahaya juga loh.

Oke.. Malas. Yup. Itu emang selalu ada di deket aku, mungkin ada di aku. Kadang aku mikir, ini aku yang pemalas atau aku yang emang moody sih..? But I'll take both. Aku moody, dan pemalas. Tapi sering malasnya sih hehe.. Lagipula sering banget, udah janjian, atau uda niatan mau garap apa lah, pas udah deketin waktu yang aku targetin malah mlipir akunya hehe.. Ada aja ni Si Malas bikin alesan biar aku ninggalin itu semua. Sampe heran sendiri juga aku ini kenapa selalu gini.

Sebenernya selalu ada cara buat ngilangin rasa malas itu sih, selalu ada cara buat nglawan lah, paling nggak kan sekali aja.. ya kan? hehe.. Kayak contonya ya kudu bisa kontrol diri sendiri biar gak males. Harus mikir tujuan dari yang dilakuin itu juga. Ya kayak gini, tujuannya, ya curhat hahahaha.. Ya gak cuma curhat sih sebenernya, saling share juga maunya.. Makannya, kalo ada yang mau disampaikan, bisa kontak aku, or maybe give comment to my posts, then we talk. :)

Malasku emang uda aku anggap parah sih. Tapi liat keadaan sekitar, ternyata masih banyak juga temen-temen aku yang lebih malas, dan (sorry) lebih parah. Ya aku cukup bersyukur, bukan karena ada yang nyamain malesnya...tapi karena aku masih ada rasa buat nglawan itu semua, makannya aku juga harus berbenah diri, tanpa mengurangi bantuan buat temen-temen biar gak males. Support, and trust. Ya biar lah aku kasih mereka itu, karena dua hal itu bisa membentuk suatu wujud yang namanya Hope. Support, maksudnya ya aku bantu mereka ketika butuh. Trust, maksudnya ya aku kasih mereka kepercayaan biar mereka lebih confident lah ya, punya percaya diri. Hope, maksudnya ya harapan..siapa sih yang gak butuh harapan? I mean, harapan itu kan kalo udah ada, pasti langsung ada effortnya. Intinya adalah, aku gak pengen sukses sendiri, karena aku butuh temen. Aku tau mereka malas, aku dulu juga malas dan bersantai-santai, leha-leha, sama mereka. Buat aku itu hal yang nikmat, karena hidup ada kalanya kita butuh buat bermalas-malasan. Maka dari itu, kalo mereka butuh aku, I'm here. Siap bantu lah yaa.. Kalau udah sukses sendiri, tapi gak punya temen, kan hampa. Gak ada yang diajakin foya-foya hahahaha :p guyon..

Yaaah..itu lah, jangan malas lagi ya wahai diriku. Aku juga pengen ngajak kalian semua biar gak males. Membaca itu emang bikin ngantuk, tapi kalau dilatih terus juga bakal jadi pandai. Menulis emang bikin pegel, tapi kalau dilatih terus juga bakal jadi handal. Mendengarkan itu emang bikin capek, tapi kalau dilatih terus juga bakal jadi cermat. Berbicara itu emang bikin kempot, tapi kalau dilatih terus juga bakal jadi ahlinya. My point is, jangan jadi pemuda yang malas lah ya. Bagus lah kalau kamu emang bukan pemalas, tapi harus diterusin perjuangannya. Well, buat kalian yang masih malas-malasan dalam hal sekolah/kuliah, pikir lagi deh. Jangan dibikin lama itu masa tempuhnya kalau cuma buat hal yang diluar kepentingan pendidikan/karir. Apalagi kalau yang masih ngempong, masih minta sangu orang tua, atau biaya pendidikan ditanggung orang tua. Lima huruf ini, M.A.L.A.S. bisa membunuhmu kapan aja loh! =)))))


Back to Top